Selasa, 30 April 2013

Widgets

Cara Budidaya Paprika ( Capsicum longum L. ) yang Baik dan Benar

Budidaya Tanaman Paprika (Capsicum longum L.)

Tanaman cabai pada umumnya mempunyai rasa pedas, namun paprika merupakan salah satu varietas cabai yang tidak mempunyai rasa yang pedas. Cabai manis (Capsicum annum var. grossum) atau paprika merupakan tanaman hortikultura yang baru dikenal di Indonesia.

Umumnya paprika dipakai untuk penyedap masakan luar negeri seperti cah paprika daging sapi, paprika campur sosis, udang jeroan, atau disiram saos keju, paprika segar bisa juga dijadikan salad. Dengan meningkatnya kebutuhan paprika dan pasar yang jelas maka diperlukan pengembangannya.

PERSIAPAN
Hal yang perlu dipersiapkan dalam budidaya hidroponik paprika yaitu : media, wadah, nutrien/pupuk, rumah plastik (green house) dan rigasi.
Media semai terdiri dari campuran pasir, sekam bakar, kompos, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Media tersebut perlu disterilkan sebelum ditanami. Sterilisasi diperlukan untuk menghindari serangan hama dan penyakit yang masih ada dalam media semai. Media tanam yang dapat digunakan untuk hidroponik paprika adalah arang sekam, cocopit, grodan.
Wadah persemaian dapat berupa tray plastik yang berukuran 24 x 30 cm dan tinggi 5 cm, pot atau polybag berdiameter 7-10 cm dan tinggi 6-7 cm. Untuk wadah penanaman digunakan polybag berukuran 50x40 cm.
Nutrien yang diperlukan terdiri dari unsur hara makro dan mikro. Nutrisi yang digunakan dapat dibuat sendiri ataupun membeli .yang sudah siap pakai. Salah satu formulasi yang digunakan oleh PT. Saung Mirwan adalah berupa larutan stok A, stok B dan stok C. Masing-masing stok terdiri dari unsur :

* Stok A:
- 0,918 kg KN03
- 21,6 kg Ca(N03)2
- 378 g (DPTPA)

* Stok B:
- 0,783 kg H2P04
- 17,064 kg KN03
- 9,99 kg MgS04
- 4,59 kg KH2PQ4
- 45,9 g MnS04
- 64,8 g/kg/mi Borax
- 5,4 g CUS04
- 3,24g NaMo

* Stok C:
- 145 g Urea

Masing-masing stok dilarutkan dalam 90 liter air lalu disimpan dalam drum plastik yang berkapasitas 100 liter. Apabila hendak dilakukan penyiraman, dari masing-masing stok diambil 1 liter dan campurkan ke dalam drum yang telah berisi 297 liter air. Volume campuran menjadi 300 It dan siap dipompa untuk dialirkan/disiramkan ke tanaman rumah plastik untuk persemaian dan pertanaman baik dengan sistem irigasi manual maupun irigasi tetes.

Cara Persemaian:
a. Tabur di atas kotak
b. Langsung dalam pot/polybag.
Cara Penanaman:
a. Persiapan sebelum tanam: Sterilisasi Greenhouse; Pencucian pipa irigasi yang pernah digunakan penyusunan polybag berisi media pada bedengan.
b. F1 bibit yang telah berumur 28-30 hari. F1 bibit tersebut memiliki vigor yang baik, sehat dan seragam

PEMELIHARAAN
Dalam budidaya paprika secara hidroponik, pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman dan pemupukan, pembentukan dan pemilihan batang produktif, pengajiran dan pelilitan, pewiwilan, serta pengendalian hama dan penyakit.

1. Penyiraman dan pemupukan
Penyiraman dan pemupukan dapat dilakukan secara manual atau secara irigasi tetes. Pemberian larutan hara dilakukan antara pukul 09.00 - 16.00. Frekuensi pemberian sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan setiap hari.
Jumlah kebutuhan larutan
- Fase muda sebanyak 100 ml
- Fase berbunga sebanyak 150 ml
- Fase berbuah sebanyak 200-300 ml
- Fase dibongkar sebanyak 100 ml
Larutan hara yang diberikan hendaknya kepekatannya berkisar antara 1,6 - 1,7 dan diharapkan peningkatannya hanya 2,0 - 2,5 saat dalam media arang sekam. Peningkatan EC (Electric Conductivity) terjadi sebab adanya kristalisasi garam-garam yang tidak terserap oleh tanaman. Pengukuran EC ini penting karena dapat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan tanaman. Apabila EC rendah, maka pertumbuhan vegetatif tanaman akan lebih cepat dibandingkan dengan EC tinggi.

2. Pembentukan dan pemilihan batang produktif
Pada umur 3 minggu atau di atas daun ke 10,
pilih 2 cabang utama yang kuat, cabang yang tidak diinginkan dipotes dengan tangan.

3. Pengajiran dan pelilitan
Tanaman paprika yang dibudidayakan secara hidroponik harus diberi penopang agar diperoleh bentuk tanaman yang sesuai dengan kegiatan produksi secara maksimal. Pembuatan ajir dimulai saat tanaman berusia 1 minggu. Penopang/ajir bisa terbuat dari tali rami atau tali lainnya yang tidak tajam. Ujung atas tali diikatkan pada kawat horizontal yang dibuat secara khusus pada batang atas greenhouse, setiap tanaman memerlukan dua buah penopang/ajir karena batang utama yang dipelihara ada dua. Tanaman paprika akan terus tumbuh semakin tinggi mengikuti ajir. Agar tali ajir tetap melekat pada batang tanaman, maka setiap dua hari harus dilakukan pemutaran atau pelilitan pada cabang utama.
Cara pemutaran yang baik yaitu dengan memutar batang mengikuti tali, bukan tali yang dililitkan mengikuti batang. Pemutaran dilakukan searah jarum jam agar seragam dan mudah dilakukan.

4. Pewiwilan atau perompesan
Pewiwilan dilakukan terhadap tunas air, cabang yang tidak dipelihara, bunga yang telah layu, dan buah yang rusak. Umumnya kegiatan pewiwilan dilakukan bersamaan dengan kegiatan pemutaran tali atau pelilitan ajiryaitu setiap 2 hari sekali.

5. Pengendalian hama dan penyakit
Hama yang sering menyerang adalah thrips, tungau, aphids, ulat grayak, keong serta penyakit yang sering menyerang adalah penyakit layu, bercak daun, embun tepung, antraknose dan virus.

6. Panen
Paprika mulai dipanen pertama kali saat berumur 60 HST. Pemanenan ini dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
a. Matang hijau; warna buah hijau mengkilap, daging buah keras dan tebal, buah mudah dilepas dari tangkai, sehat dan tidak cacat, serta bebas dari hama dan penyakit. Kekerasan dan ketebalan buah dapat diketahui dengan cara memijit dan mengetuknya.
b. Matang berwarna; warna buah 60 % sudah merah/ kuning/ hijau (untuk ekspor), daging buah tebal, sehat dan tidak cacat, serta bebas dari hama dan penyakit.

Sekian informasi yang dapat saya bagikan,semoga bermanfaat..

2 komentar: